Asmaul Husna


Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

My Calender


Jumat, 27 September 2013


الهى لست للفردوس اهلا  ::  ولا اقوى على نارالجحيم

Wahai Tuhanku, aku bukanlah ahli syurga

Namun aku juga tak sanggup menahan siksa  neraka

فهب لى توبة واغفر ذنوبى  ::    فانك غفر الذنب العظيم

Maka terimalah taubatku, dan ampunilah dosa-dosaku

ذنوبى مثل اعدادالرمال  ::  فهب لى توبة يا ذالجلال

Dosaku bagaikan pasir di pantai

Maka terimalah taubatku  wahai Dzat Yang Maha Agung

وعمرى ناقص فى كل يوم  ::  وذنبى زائد كيف احتمال

Umurku terus berkurang setiap hari

Namun  dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya

الهى عبدك العاصى اتاك  ::  مقرا بالذنوب وقد دعاك

Tuhanku… hamba-Mu yang berlumur dosa ini bersimpuh pada-Mu

Mengakui dosa-dosa  dan memohon ampunan-Mu

فان تغفر فانت لذاك اهل  ::   وان تطرد فمن ترجو سواك

Maka jika Engkau Mengampuni, memang hanya Engkau yang layak Mengampuni

Namun jika Engkau menolak, kepada siapakah kami mengharap selain kepada-Mu

Senin, 05 Agustus 2013


Banyak kisah teladan yang perlu kita pahami, mengerti dan teladani dari kehidupan nabi Muhammad saw. diantaranya adalah Kisah Nabi Muhammad menyuapi seorang yahudi yang buta.

Beberapa hari setelah Rasulullah wafat, Sayidina Abu Bakar Shidiq menjadi khalifah pertama. Dia berusaha memimpin seperti kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan ingin sekali menjalankan hidup seperti baginda Nabi.

Untuk bisa mencapai tujuannya Abu Bakar bertanya pada Aisyah, istri Nabi. "Wahai umi amirul mukminin, apa saja kebiasaan Rasulullah semasa hidup selain ibadah yang belum aku kerjakan?".
Sabtu, 15 Juni 2013


Marhaban Yaa Ramadhan
بِسْــــــــــــــــم ﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Di bawah ini akan dijelaskan beberapa syarat bathin dalam berpuasa, di dalam Ihya’ Ulumiddin dijelaskan bahwa puasa itu memiliki tiga tingkatan yaitu ;
Jumat, 14 Juni 2013


Marhaban Yaa Ramadhan



بِسْــــــــــــــــم ﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Sebagaimana rukun Islam yang lainnya, ibadah puasa juga memiliki syarat-syarat lahir dan bathin, adapun kewajiban-kewajiban yang lahir ada enam diantaranya yaitu:


Marhaban Yaa Ramadhan



بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Ibadah puasa memiliki keistimewaan tersendiri dari seluruh rukun-rukun Islam, yaitu bahwa puasa hanya dinisbatkan kepada Allah Ta’ala, sebagaimana dari sabda Rosulullah Saw :

“setiap kebaikan itu dengan sepuluh kelipatannya sampai tujuh ratus kelipatan kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku membalasnya. (HR. Al Bukhori dan Muslim dari Hadits Abu Hurairah).

Selanjutnya, akan disebutkan beberapa keutamaan ibadah puasa dari beberapa Hadits Rosulullah Saw:

“Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya, sesungguhnya bau busuk mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau Kasturi. Allah Azawajalla berfirman ‘ia meninggalkan syahwatnya, makanan dan minumannya karena Aku, maka puasa itu bagi-Ku dan Aku membalasnya. (HR. al-Bukhori dan Muslim)
Jumat, 31 Mei 2013

PENGANTAR PENERBIT

Segala puji bagi Allah, Kita memuji, meminta pertolongan, dan memohon ampunan kepada-Nya. kita pun berlindung kepada Allah dari kejahatan diri dan kejelekan amal-amal kita. barang siapa yang Allah beri petunjuk maka tidak ada yang dapat menyesatkannya dan barang siapa yang Allah sesatkan maka tidak ada yang dapat memberinya hidayah. Aku bersaksi bahwasanya tiada ilah yang berhak diibadahi dengan benar, kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad Saw adalah hamba dan utusan Allah.

Tafsiirul Qur’aanil ‘Azhiim atau yang lebih dikenal dengan Tafsiir Ibnu Katsir adalah kitab tafsir yang paling tersohor di dunia Islam. Ketersohorannya itu didukung oleh beberapa faktor berikut ini:
1.     Kepakaran penulisnya. Yaitu, al-Hafizh ‘Imaduddin Abul Fida’ Isma’il bin ‘Umar bin Katsir al-Qurasyi ad-Dimasyqi, salah seorang ulama yang mahir di bidang ilmu agama di abad VIII H. di antara bidang yang ditekuninya adalah tafsir al-Qur’an. Beliau juga bergelar al-Hafizh, yaitu seorang ahli hadits yang hafal beribu-ribu teks hadits Nabi. Di samping itu, beliau juga seorang penulis produktif yang telah banyak menghasilkan karya-karya tulis ilmiah agamis, di antaranya yang cukup monumental adalah kitab yang berjudul al-Bidaayah wan Nihaayah.

IHYA’ ‘ULUMIDDIN
(MENGHIDUPKAN ILMU-ILMU AGAMA)

Bismillaahi ar rahmaani ar rahiimi
Buku ini diterjemahkan oleh Drs. H. Moh. Zuhri, Dipl TAFL dari buku asli berjudul Ihya’ Ulumiddin (Menghidupkan Kembali ilmu-ilmu Agama). Buku ini merupakan terjemahan dari naskah asli yang terdiri dari empat jilid besar yang kemudian diterjemah ke dalam bahasa Indonesia menjadi sembilan jilid.

Buku ini membahas mengenai hakikat dari kehidupan beragama. Al-Ghozali yang mendapat gelar Hujjatul Islam (pembela Islam) ini merasa terpanggil untuk memotong keta’ajuban mereka (para pencela) yang keterlaluan dalam mencela dari golongan orang-orang yang ingkar, yang berlebih-lebihan dalam mencaci. Buku ini ditulis bertujuan untuk menggeser kebiasaan-kebiasaan buruk dalam beragama menuju amal yang dikehendaki oleh ilmu yaitu untuk memperoleh kesucian jiwa dan perbaikan hati untuk beribadah kepada Allah Ta’ala. Dan untuk mendapatkan sebagian umur yang hilang dengan sia-sia karena putus asa dari kesempurnaan mendapatkannya dan penambalannya.