Asmaul Husna
Ha Ana Dza
التصنيف
- About Islam (2)
- Al-Qur'an dan Al-Hadits (3)
- Bahtsul Masail (1)
- Fiqh Mawaris (1)
- Fiqih Ibadah (3)
- Keluarga Rosulullah (2)
- Perpustakaanku (3)
- Qisshoh (1)
- Renungan Perjalanan (7)
- Ukhuwah Islamiah (3)
- Ushul Fiqh (2)
Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
My Calender
Rabu, 26 Desember 2012
Selama masih berada di Makkah,
Rasulullah s.a.w. dan kaum beriman pengikut beliau bersembahyang dengan
menghadap ke Ka’bah dalam al-Masjid al-Haram dan ke Bayt al-Maqdis di
Yerussalem. Hal itu beliau lakukan dengan cara mengambil posisi sholat di
sebelah selatan Ka’bah, sehingga pada waktu bersamaan juga menghadap ke
Yerussalem di sebelah utara. Tetapi setelah berhijrah ke Madinah, cara tersebut
tidak bisa lagi dilakukan, karena pertentangan antara arah Makkah (selatan) dan
Yerussalem (utara) dari Madinah. Karena itu Nabi s.a.w dan kaum beriman dalam
bersembahyang hanya menghadap ke utara, ke arah Yerussalem.
Label:
About Islam
|
0
komentar
Sabtu, 22 Desember 2012
Kaidah-kaidah
fiqh adalah kaidah-kaidah yang disimpulkan secara general dari materi fiqh dan
kemudian digunakan pula untuk menentukan hukum dari kasus-kasus baru yang
timbul, yang tidak jelas hukumna di nash. Adapun manfaatnya adalah memberi
kemudahan di dalam menemukan hukum-hukum untuk kasus-kasus hukum yang baru dan
tidak jelas nashnya dan memungkinkan menghubungkannya dengan materi-materi fiqh
yang lain yang tersebar di berbagai kitab fiqh serta memudahkan di dalam
memberikan kepastian hukum.
1.
Kaidah Fiqh Pertama
الاجتهاد لاينقص بالاجتهاد
“ijtihad
yang telah lalu tidak dibatalkan oleh ijtihad yang kemudian”
Label:
Ushul Fiqh
|
0
komentar
Senin, 12 November 2012
Kandungan al-Qur’an tidak
ada habisnya untuk dikaji. Semakin dikaji, justru semakin banyak hal yang harus
digali. Inilah salah satu mukjizat al-Qur’an sekaligus yang membedakan dengan
kitab-kitab suci lainnya. Dalam mengkaji al-Qur’an, tentunya tidak luput dari
mengetahui terjemah dari al-Qur’an itu sendiri. Tujuannya tidak lain adalah
untuk mengetahui arti dari al-Qur’an yang diturunkan dengan bahasa arab.
Dalam mengkaji sekaligus
menggali isi dari al-Qur’an, tidak saja dari orang Islam yang tertarik dengannya,
bahkan orang-orang non-muslim pun tidak kalah tertarik dalam mempelajari
al-Qur’an. Dalam mempelajari al-Qur’an, selain kita diharuskan untuk mengetahui
terjemah dari al-Qur’an itu, kita juga diharuskan untuk mempelajari tentang
tafsir sekaligus takwil dari al-Qur’an. Yang bertujuan untuk mengetahui esensi
dan hukum-hukum yang terkandung dalam al-Qur’an.
Label:
Al-Qur'an dan Al-Hadits
|
0
komentar
Posisi
Dan Fungsi al-Hadits Terhadap al-Qur’an
Posisi al-Hadits adalah
sebagai sumber hukum yang kedua setelah al-Qur’an. Dengan demikian
masalah-masalah yang sudah ada dalilnya di dalam al-Qur’an, maka al-Hadits
tidak dibutuhkan untuk menjelaskan akan tetapi apabila di dalam al-Qur’an belum
ada penjelasan atau kurang dimengerti penjelasannya dan ayat tersebut masih
bersifat umum, maka fungsi al-Hadits disini adalah untuk menjelaskan atau
menguatkan masalah-masalah yang kurang jelas di dalam nash al-Qur’an tersebut.
Berikut ini sdalah fungsi
al-Hadits sebagi sumber hukum yang kedua setelah al-Qur’an, diantaranya adalah
:
1. Bayan Taqrir
Bayan taqrir adalah posisi al-Hadits sebagai
penguat (taqrir) hukum yang telah ditetapkan di dalam al-Qur’an. Seperti larangan
berdusta, Allah SWT. Berfirman :
فا جتنبوا الرجس من
الأوثن واجتنبوا قول الزور
Maka
jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan
dusta (QS Al-Hajj : 30)
Kemudian Rosulullah SAW dalam sabdanya
menguatkan ketetapan hukum yang termaktub dalam firman Allah tersebut. Beliau
bersabda :
Label:
Al-Qur'an dan Al-Hadits
|
0
komentar
Sabtu, 10 November 2012
- Definisi Ilmu Ushul Fiqh
Ilmu Ushul Fiqh adalah
ilmu yang menguraikan tentang metode yang ditempuh oleh para imam mujtahid
dalam menggali dan menetapkan hukum syar’i dari nash. Dan berdasar nash pula
mereka mengambil ‘illat yang menjadi landasan hukum serta mencari maslahat yang
menjadi tujuan hukum syar’i, sebagaimana yang telah dijelaskan dan diisyaratkan
oleh al-Qur’an maupun sunnah Nabi.
Sebelum membahas lebih
dalam, istilah Ushul Fiqh adalah dua kata yang digabung menjadi satu sehingga
membentuk kalimat majemuk (tarkib idhafi). Ushul Fiqh terdiri mudhaf dan mudhaf
ilaih (susunan idhafah) yang mempunyai pengertian sendiri-sendiri. Untuk itu,
sebelum memberikan definisi tentang Ushul Fiqh secara mendetail, terlebih
dahulu kita harus mengetahui pengertian dari lafadz Ushul yang menjadi mudhaf
dan Fiqh yang menjadi mudhaf ilaih.
Label:
Ushul Fiqh
|
0
komentar
Kamis, 08 November 2012
Islam Normatif Dan Islam Historis
Islam merupakan agama terakhir yang diturunkan Allah kepada
manusia melalui Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya dan sekaligus menjadi penutup
para Nabi dan Rosul. Untuk memahami ajaran Islam, tidak bisa mempelajarinya
dari sudut pandang tertentu melainkan harus dipahami secara keseluruhan. Secara
garis besar, Islam dapat dilihat dari dua aspek yaitu dari aspek normatif dan
aspek historis.
Islam normatif merupakan Islam yang diwujudkan atas norma-norma
yang termuat dalam al-Qur’an dan al-Hadits yang keberadaannya absolut dan tidak
dapat dipersoalkan. Al-qur’an dikukuhkan untuk mendefinisikan Islam yang senantiasa
menjadi sumber dasar bagi Inspirasi keagamaan Muslim. Sedangkan al-Hadits juga
mencapai posisi pusat dalam kehidupan keagamaan muslim yaitu sebagai sumber
kedua atau sebagai penjelas dari al-Qur’an itu sendiri.
Label:
About Islam
|
0
komentar
Kamis, 04 Oktober 2012
KEBENARAN
Benar dan salah adalah sesuatu yang mengalir dalam
kehidupan ini. Keduanya adalah seperti benang kembar yang menjalin
sejarah umat manusia. Tapi dimanakah letak kemampuan kita untuk
membedakan benar dan salah ?. Coba aku kemukakan begini : tidak mungkin
mereka bahagia jika mereka bertindak menentang penilaian mereka yang
lebih baik. Seseorang yang tahu apa yang benar akan bertindak benar.
Sebab, untuk apa ia memilih menjadi tidak bahagia?. Lalu bagaimana
dengan pendapatmu? Dapatkah kamu menjalin kehidupan yang bahagia jika
kamu terus melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hati nuranimu ?.
Tapi tunggu, jangan terburu-buru menjawabnya, biarkan suara batinmu yang
menjawab pertanyaan ini, sekarang atau nanti.
Label:
Renungan Perjalanan
|
0
komentar
Rabu, 26 September 2012
MATA’UL
AL-GHURUR
Termasuk
tanda bagusnya keislaman seseorang adalah meninggalkan yang tidak penting bagi
dirinya. (HR. At-Turmudzi dan Ibnu Majah dari hadits Abu Hurairah). Di tengah
dunia yang makin sekuler, di tengah kebudayaan modern yang semakin materialistik,
di tengah berbagai tantangan yang semakin menghimpit posisi kebudayaan ummat
Islam, di tengah berbagai himpitan yang semakin menghimpit, kita dihujani oleh
berbagai iklan yang memaksa kita menaiki kendaraan bernama “kesementaraan”.
Kita beralih, kita diubah, kita digiring oleh gemerlap kesementaraan itu. Kita
tidak dibiasakan untuk tergiur dan krasan duduk di atas kendaraan yang bernama
“keabadian”. Allah menyediakan kekayaan yang tidak terbatas dalam daya kreatif
hamba-hamba-Nya, pola-pola, cara, strategi sulap menyulap sehingga mata kita
menjadi rabun untuk membedakan mana yang cahaya dan mana kegelapan. Apa yang
tak wajar menjadi wajar karena kita terlalu bersifat persuasi. Apa yang buruk
lama-lama menjadi terbiasa karena kebiasaan kita yang selalu memaafkan pada
tempat yang salah. Makin lama makin menyesuaikan dengan berbagai kejahiliyahan.
Dunia jahiliyah semakin mendarah daging sehingga semakin tak terasa
kejahiliyahannya. Untuk hal ini, God knows better.
Label:
Renungan Perjalanan
|
0
komentar
Selasa, 25 September 2012
Hening
Terkadang memang harus ada saat-saat untuk menarik diri dari ingar bingar kehidupan, karena terkadang pula aku merasa lelah, terkadang pula bosan atau memang karena harus ada tempat untuk kita mengasingkan diri, berbenah diri dan membaca dari berbagai sisi kehidupan yang ada, nge-iqra' kembali, bukankah iqra' merupakan titik awal dari perubahan?, tapi dimana ? rasanya sudah tak ada lagi tempat yang tenang untuk mengasingkan diri seperti saat Rosulullah memilih menenggelamkan diri beliau di gua hiro, tak ada gua hiro disini, tempat itu begitu jauh disana. atau... ku ciptakan sendiri gua hiro itu di ruang hati...?
Ketika aku terbangun dari tidurku, aku sudah harus mulai bertarung
dengan kotak-kotak yang ada di sekelilingku, kotak yang disebut dengan
perjuangan, kotak adat, kotak politik, kotak kekuasaan, kotak keterpojokan, kotak kehinaan, kotak kekejaman dan bahkan kotak yang diatur
sedemikian rupa, canggih, hingga tak terasa sebagian kekejaman dan
kehinaannya. Tuntunan agama menjadi pudar dan bahkan nyaris hilang.
kecuali bagi yang tidak.
aku benar-benar lelah, nuraniku, jiwaku, penghayatan-penghayatanku. setiap hari aku diserap oleh putaran alam modern yang memerintahkanku menjadi mesin, binatang atau
setan. setiap hari permukaan ruhaniku ditumbuhi lumut-lumut. Aku rindu
untuk mengenalkan pada diri apa sebenarnya arti kehidupan. Aku selalu
butuh waktu untuk menatap kesejatian kemanusiaanku.
Label:
Renungan Perjalanan
|
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)