Asmaul Husna


Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

My Calender


Jumat, 25 Januari 2013


ILMU MAKKI DAN MADANI


            Para pengemban petunjuk yaitu para sahabat, tabi’in dan generasi sesudahnya meneliti dengan cermat tempat turunnya al-Qur’an, ayat demi ayat, baik dalam hal waktu ataupun tempat. Penelitian ini merupakan pilar kuat dan sejarah perundang-undangan yang menjadi landasan bagi para peneliti untuk mengetahui metode dakwah, macam-macam seruan, dan pentahapan dalam penetapan hukum dan perintah.
Minggu, 13 Januari 2013


  1. Bagaimana Hukum Menjawab Adzan Yang Bersamaan ?
Jawab :
Jika adzannya bersamaan maka cukup menjawab salah satunya yaitu suara adzan yang pertama.

Dasar Pengambilan :
Kitab Fathul ‘Allam Juz 2 Hal. 131
 “ Apabila orang-orang yang adzan itu berurutan dengan cara seseorang adzan setelah yang lain selesai, maka dijawab seluruhnya, dan dimakruhkan meninggalkan menjawab adzan yang pertama karena adzan yang pertama yang dikukuhkan (sunnah muakkad). Dinuqil dari Al'izzu bin Abdis Salam: "Sesungguhnya menjawab yang pertama adalah yang lebih utama, kecuali pada kedua adzan Subuh atau Jum'ah, maka tidak ada yang lebih utama di antara keduanya, tetapi keduanya sama. Apabila beberapa orang adzan bersamaan maka cukup menjawab salah satu, seperti apa yang sudah dikatakan oleh pengarang kitab 'Fathul Jawad' ".
 
2.      Bagaimana Puasanya Orang Yang Keluar Mani Disebabkan Melihat Sesuatu Yang Menggairahkan ?

Jawab :
Kamis, 03 Januari 2013


Ukhuwah Islamiah, Sebuah Dilema

Kita tahu bahwa kaum mukminin itu bersaudara, innamal-mukminuna-ikhwatun. Jadi siapa saja yang seiman, bersaudara. Inilah yang menjadi ikatan utama : sama-sama percaya kepada Allah, mengakui bahwa Muhammad itu Rosulullah, al-Qur’an itu Kitabullah, melaksanakan puasa, sholat, menunaikan zakat,  haji bagi yang sudah mampu berhaji dan lain sebagainya. Semua adalah muslim, semua adalah mukmin.

Islam, di dalam istilah “ukhuwah islamiah” disitu berarti faham kecenderungan kepada Tuhan. Sehingga, persoalan siapa saja yang termasuk di dalamnya menjadi suatu persoalan besar yang telah menyibukkan para pemikir Islam, semenjak abad-abad pertama sejarahnya hingga sekarang.




Rosulullah adalah manusia yang paling berani, paling sabar, paling adil dan paling menjaga kesucian diri. Tangan beliau tidak pernah sama sekali menyentuh wanita yang tidak halal baginya. Rosulullah menambal sandal, menambal pakaian dan melayani dalam kepentingan urusan rumah tangganya. Beliau memotong daging, beliau adalah yang paling besar rasa malunya. . Beliau mendatangi undangan budak atau orang yang merdeka. Beliau menerima hadiah dan membalasnya. Beliau tidak memakan shadaqah atau zakat. Beliau marah karena Tuhannya, bukan karena dirinya sendiri, beliau melaksanakan kebenaran meskipun kemelaratannya akan kembali kepada dirinya atau kepada para sahabatnya.