Asmaul Husna


Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

My Calender


Jumat, 31 Mei 2013

IHYA’ ‘ULUMIDDIN
(MENGHIDUPKAN ILMU-ILMU AGAMA)

Bismillaahi ar rahmaani ar rahiimi
Buku ini diterjemahkan oleh Drs. H. Moh. Zuhri, Dipl TAFL dari buku asli berjudul Ihya’ Ulumiddin (Menghidupkan Kembali ilmu-ilmu Agama). Buku ini merupakan terjemahan dari naskah asli yang terdiri dari empat jilid besar yang kemudian diterjemah ke dalam bahasa Indonesia menjadi sembilan jilid.

Buku ini membahas mengenai hakikat dari kehidupan beragama. Al-Ghozali yang mendapat gelar Hujjatul Islam (pembela Islam) ini merasa terpanggil untuk memotong keta’ajuban mereka (para pencela) yang keterlaluan dalam mencela dari golongan orang-orang yang ingkar, yang berlebih-lebihan dalam mencaci. Buku ini ditulis bertujuan untuk menggeser kebiasaan-kebiasaan buruk dalam beragama menuju amal yang dikehendaki oleh ilmu yaitu untuk memperoleh kesucian jiwa dan perbaikan hati untuk beribadah kepada Allah Ta’ala. Dan untuk mendapatkan sebagian umur yang hilang dengan sia-sia karena putus asa dari kesempurnaan mendapatkannya dan penambalannya.

Menempuh jalan akhirat dengan banyaknya tipu daya tanpa adanya petunjuk dan teman adalah melelahkan dan menyusahkan. Penunjuk jalan adalah para ulama yang mana mereka adalah pewaris Para Nabi. Banyak yang tergoda oleh bujukan syaithan dan terbujuk oleh orang-orang yang melampaui batas. Setiap orang yang dekat dengan perkara dunia maka ia menjadi buta dalam memandang yang ma’ruf. Maka dalam pandangannya pun menjadi tebalik, yang ma’ruf (kebaikan) menjadi mungkar (keburukan), demikian sebaliknya, sehingga ilmu agama terhapus dan menara petunjuk itu menjadi tertutup di seluruh penjuru bumi.

Di tengah maraknya fatwa pemerintah di mana para hakim memutuskan persengketaan ketika merajalelanya kezhaliman, atau perdebatan yang digunakan sebagai perisai oleh orang-orang yang mencari kemegahan untuk mendapatkan kemenangan dan keuntungan, maka yang tampak adalah pemburu barang haram dan penjaring harta dunia.

Banyak yang sudah melupakan apa yang ditempuh oleh ulama salaf yang shalih, yang disebut oleh Allah Yang Maha Suci dalam kitab-Nya dengan fiqh, hikmah, ilmu, cahaya, nur (sinar), hidayah dan rusyd (petunjuk). Ketika masalah tersebut menggerogoti agama maka al-Ghozali sibuk dengan menulis kitab ini yang menurut beliau adalah penting untuk menghidupkan ilmu-ilmu agama (Islam), untuk membuka jalan-jalan para imam yang terdahulu, dan menjelaskan tentang tujuan ilmu-ilmu yang bermanfa’at di sisi para Nabi dan ulama salaf yang shalih.

Kitab ini terdiri dari empat rubu’ (perempatan) yaitu :
1.      Rubu’ (seperempat kitab tentang) ibadat.
2.      Rubu’ (seperempat kitab tentang) adat (kebiasaan)
3.      Rubu’ (seperempat kitab tentang) hal-hal yang membinasakan.
4.      Rubu’ (seperempat kitab tentang) hal-hal yang menyelamatkan.

Di dalam buku ini dibahas tentang kebergeseran orang-orang masa sekarang dari bentuk (garis) kebenaran, ketertipuan mereka dengan gemerlapannya fatamorgana, dan kepuasan mereka terhadap ilmu dengan kulitnya bukan isinya.

Rubu’ ibadat itu mencakup sepuluh kitab, yaitu :
  1. Kitab Ilmu,
  2. Kitab kaidah-kaidah aqa’id (keyakinan),
  3. Kitab rahasia bersuci,
  4. Kitab rahasia sholat,
  5. Kitab rahasia zakat,
  6. Kitab rahasia puasa,
  7. Kitab rahasia Haji,
  8. Kitab tata kesopanan membaca al-Qur’an,
  9. Kitab dzikir dan do’a-do’a,
  10. Kitab urutan wirid pada waktu-waktunya.

Adapun rubu’ adat (kebiasaan) maka mencakup sepuluh kitab, yaitu :
  1. Kitab tata kesopanan makan,
  2. Kitab tata kesopanan nikah,
  3. Kitab hukum usaha (kasab),
  4. Kitab halal dan haram,
  5. Kitab kesopanan pergaulan dengan berbagai macam/kelas manusia,
  6. kitab ‘uzlah (mengasingkan diri)
  7. Kitab tata kesopanan bepergian,
  8. Kitab pendengaran dan perasaan,
  9. Kitab amar ma’ruf (memerintahkan kebaikan) dan nahi mungkar (melarang keburukan)
  10. Kitab kesopanan penghidupan dan akhlak kenabian.

Adapun rubu’ hal-hal yang membinasakan maka mencakup sepuluh kitab :
  1. Kitab yang menerangkan keajaiban hati,
  2. Kitab rialat (latihan jiwa),
  3. Kitab bahaya syahwat (keinginan) perut dan kemaluan,
  4. Ktab bahaya lidah,
  5. Kitab bahaya marah, dendam dan dengki,
  6. Kitab tercelanya dunia,
  7. Kitab tercelanya harta dan kikir,
  8. Kitab tercelanya pangkat dan riya’,
  9. Kitab tercelanya sombong dan ‘ujub,
  10. Kitab tercelanya tertipu.
Adapun rubu’ hal-hal yang menyelamatkan maka mencakup sepuluh kitab, yaitu :
  1. Kitab taubat,
  2. Kitab sabar dan syukur,
  3. Kitab takut dan harap,
  4. Kitab fakir dan zuhud,
  5. Kitab tauhid dan tawakkal,
  6. Kitab cinta dan rindu, terhibur dan ridha (lega),
  7. Kitab niat, jujur dan ikhlas,
  8. Kitab muraqabah (merasa diawasi) dan menghitung-hitung amal sendiri,
  9. Kitab Tafakkur,
  10. Kitab ingat mati.
Riwayat Singkat al-Ghazali

Nama lengkap al-Ghozali adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghozali ath-Thusi asy-Syafi’i, beliau lahir pada tahun 1058 M/ 450 H di Thus, propinsi Khurasan, Persia (Iran) dan wafat pada 4 Jumadil Akhir 1111 M/505 H di Thus. Al-Ghozali adalah seorang ulama, ahli fikir, ahli tasawwuf dan filsafat Islam yang banyak memberi sumbangan bagi kemajuan manusia.

Banyak buku yang telah ditulis oleh al-Ghozali diantaranya yaitu :
  1. Ghayah al-Maram fi ‘Ilm Kalam (Tujuan Mulia Dari Ilmu Kalam),
  2. Al-Musytasyfa’ (yang Menyembuhkan)
  3. Maqaasidal Falasifah (Tujuan Dari Filsafah),
  4. Tahafut al-Falasifah (Kehancuran Dari Filsafat)

Adapun gelar yang disandang al-Ghozali yaitu Hujjatul Islam (Pembela Islam), Syaikh al-Sufiyyin (Guru Besar Dalam Tasawwuf), Imam al-Murabin (Pakar Bidang Pendidikan).

(Pustaka_Firdausy)






0 komentar: