Asmaul Husna
Ha Ana Dza
التصنيف
- About Islam (2)
- Al-Qur'an dan Al-Hadits (3)
- Bahtsul Masail (1)
- Fiqh Mawaris (1)
- Fiqih Ibadah (3)
- Keluarga Rosulullah (2)
- Perpustakaanku (3)
- Qisshoh (1)
- Renungan Perjalanan (7)
- Ukhuwah Islamiah (3)
- Ushul Fiqh (2)
Blog Archive
Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
My Calender
Jumat, 31 Mei 2013
IHYA’ ‘ULUMIDDIN
(MENGHIDUPKAN ILMU-ILMU AGAMA)
Bismillaahi ar rahmaani ar rahiimi
Buku ini diterjemahkan oleh Drs. H.
Moh. Zuhri, Dipl TAFL dari buku asli berjudul Ihya’ Ulumiddin (Menghidupkan
Kembali ilmu-ilmu Agama). Buku ini merupakan terjemahan dari naskah asli yang
terdiri dari empat jilid besar yang kemudian diterjemah ke dalam bahasa
Indonesia menjadi sembilan jilid.
Buku ini membahas mengenai hakikat
dari kehidupan beragama. Al-Ghozali yang mendapat gelar Hujjatul Islam (pembela
Islam) ini merasa terpanggil untuk memotong keta’ajuban mereka (para pencela)
yang keterlaluan dalam mencela dari golongan orang-orang yang ingkar, yang
berlebih-lebihan dalam mencaci. Buku ini ditulis bertujuan untuk menggeser
kebiasaan-kebiasaan buruk dalam beragama menuju amal yang dikehendaki oleh ilmu
yaitu untuk memperoleh kesucian jiwa dan perbaikan hati untuk beribadah kepada
Allah Ta’ala. Dan untuk mendapatkan sebagian umur yang hilang dengan sia-sia
karena putus asa dari kesempurnaan mendapatkannya dan penambalannya.
Menempuh jalan akhirat dengan
banyaknya tipu daya tanpa adanya petunjuk dan teman adalah melelahkan dan
menyusahkan. Penunjuk jalan adalah para ulama yang mana mereka adalah pewaris
Para Nabi. Banyak yang tergoda oleh bujukan syaithan dan terbujuk oleh
orang-orang yang melampaui batas. Setiap orang yang dekat dengan perkara dunia
maka ia menjadi buta dalam memandang yang ma’ruf. Maka dalam pandangannya pun
menjadi tebalik, yang ma’ruf (kebaikan) menjadi mungkar (keburukan), demikian
sebaliknya, sehingga ilmu agama terhapus dan menara petunjuk itu menjadi
tertutup di seluruh penjuru bumi.
Di tengah maraknya fatwa pemerintah
di mana para hakim memutuskan persengketaan ketika merajalelanya kezhaliman,
atau perdebatan yang digunakan sebagai perisai oleh orang-orang yang mencari
kemegahan untuk mendapatkan kemenangan dan keuntungan, maka yang tampak adalah
pemburu barang haram dan penjaring harta dunia.
Banyak yang sudah melupakan apa yang
ditempuh oleh ulama salaf yang shalih, yang disebut oleh Allah Yang Maha Suci
dalam kitab-Nya dengan fiqh, hikmah, ilmu, cahaya, nur (sinar), hidayah dan
rusyd (petunjuk). Ketika masalah tersebut menggerogoti agama maka al-Ghozali
sibuk dengan menulis kitab ini yang menurut beliau adalah penting untuk
menghidupkan ilmu-ilmu agama (Islam), untuk membuka jalan-jalan para imam yang
terdahulu, dan menjelaskan tentang tujuan ilmu-ilmu yang bermanfa’at di sisi
para Nabi dan ulama salaf yang shalih.
Kitab ini terdiri dari empat rubu’
(perempatan) yaitu :
1. Rubu’ (seperempat kitab
tentang) ibadat.
2. Rubu’ (seperempat kitab
tentang) adat (kebiasaan)
3. Rubu’ (seperempat kitab
tentang) hal-hal yang membinasakan.
4. Rubu’ (seperempat kitab
tentang) hal-hal yang menyelamatkan.
Di dalam buku ini dibahas tentang
kebergeseran orang-orang masa sekarang dari bentuk (garis) kebenaran,
ketertipuan mereka dengan gemerlapannya fatamorgana, dan kepuasan mereka
terhadap ilmu dengan kulitnya bukan isinya.
Rubu’ ibadat itu mencakup sepuluh
kitab, yaitu :
- Kitab Ilmu,
- Kitab kaidah-kaidah aqa’id (keyakinan),
- Kitab rahasia bersuci,
- Kitab rahasia sholat,
- Kitab rahasia zakat,
- Kitab rahasia puasa,
- Kitab rahasia Haji,
- Kitab tata kesopanan membaca al-Qur’an,
- Kitab dzikir dan do’a-do’a,
- Kitab urutan wirid pada waktu-waktunya.
Adapun rubu’ adat (kebiasaan) maka mencakup
sepuluh kitab, yaitu :
- Kitab tata kesopanan makan,
- Kitab tata kesopanan nikah,
- Kitab hukum usaha (kasab),
- Kitab halal dan haram,
- Kitab kesopanan pergaulan dengan berbagai macam/kelas manusia,
- kitab ‘uzlah (mengasingkan diri)
- Kitab tata kesopanan bepergian,
- Kitab pendengaran dan perasaan,
- Kitab amar ma’ruf (memerintahkan kebaikan) dan nahi mungkar (melarang keburukan)
- Kitab kesopanan penghidupan dan akhlak kenabian.
Adapun rubu’ hal-hal yang
membinasakan maka mencakup sepuluh kitab :
- Kitab yang menerangkan keajaiban hati,
- Kitab rialat (latihan jiwa),
- Kitab bahaya syahwat (keinginan) perut dan kemaluan,
- Ktab bahaya lidah,
- Kitab bahaya marah, dendam dan dengki,
- Kitab tercelanya dunia,
- Kitab tercelanya harta dan kikir,
- Kitab tercelanya pangkat dan riya’,
- Kitab tercelanya sombong dan ‘ujub,
- Kitab tercelanya tertipu.
Adapun rubu’ hal-hal yang
menyelamatkan maka mencakup sepuluh kitab, yaitu :
- Kitab taubat,
- Kitab sabar dan syukur,
- Kitab takut dan harap,
- Kitab fakir dan zuhud,
- Kitab tauhid dan tawakkal,
- Kitab cinta dan rindu, terhibur dan ridha (lega),
- Kitab niat, jujur dan ikhlas,
- Kitab muraqabah (merasa diawasi) dan menghitung-hitung amal sendiri,
- Kitab Tafakkur,
- Kitab ingat mati.
Riwayat Singkat al-Ghazali
Nama lengkap al-Ghozali adalah Abu
Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghozali ath-Thusi asy-Syafi’i, beliau lahir pada
tahun 1058 M/ 450 H di Thus, propinsi Khurasan, Persia (Iran) dan wafat pada 4
Jumadil Akhir 1111 M/505 H di Thus. Al-Ghozali adalah seorang ulama, ahli
fikir, ahli tasawwuf dan filsafat Islam yang banyak memberi sumbangan bagi
kemajuan manusia.
Banyak buku yang telah ditulis oleh
al-Ghozali diantaranya yaitu :
- Ghayah al-Maram fi ‘Ilm Kalam (Tujuan Mulia Dari Ilmu Kalam),
- Al-Musytasyfa’ (yang Menyembuhkan)
- Maqaasidal Falasifah (Tujuan Dari Filsafah),
- Tahafut al-Falasifah (Kehancuran Dari Filsafat)
Adapun gelar yang disandang
al-Ghozali yaitu Hujjatul Islam (Pembela Islam), Syaikh al-Sufiyyin (Guru Besar
Dalam Tasawwuf), Imam al-Murabin (Pakar Bidang Pendidikan).
(Pustaka_Firdausy)
Label:
Perpustakaanku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.