Asmaul Husna


Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

My Calender


Selasa, 25 September 2012

       Hening

            Terkadang memang harus ada saat-saat untuk menarik diri dari ingar bingar kehidupan, karena terkadang pula aku merasa lelah, terkadang pula bosan atau memang karena harus ada tempat untuk kita mengasingkan diri, berbenah diri dan membaca dari berbagai sisi kehidupan yang ada, nge-iqra' kembali, bukankah iqra' merupakan titik awal dari perubahan?, tapi dimana ? rasanya sudah tak ada lagi tempat yang tenang untuk mengasingkan diri seperti saat Rosulullah memilih menenggelamkan diri beliau di gua hiro, tak ada gua hiro disini, tempat itu begitu jauh disana. atau... ku ciptakan sendiri gua hiro itu di ruang hati...?

             Ketika aku terbangun dari tidurku, aku sudah harus mulai bertarung dengan kotak-kotak yang ada di sekelilingku, kotak yang disebut dengan perjuangan, kotak adat, kotak politik, kotak kekuasaan, kotak keterpojokan, kotak kehinaan, kotak kekejaman dan bahkan kotak yang diatur sedemikian rupa, canggih, hingga tak terasa sebagian kekejaman dan kehinaannya. Tuntunan agama menjadi pudar dan bahkan nyaris hilang. kecuali bagi yang tidak.

          aku benar-benar lelah, nuraniku, jiwaku, penghayatan-penghayatanku. setiap hari aku diserap oleh putaran alam modern yang memerintahkanku menjadi mesin, binatang atau setan. setiap hari permukaan ruhaniku ditumbuhi lumut-lumut. Aku rindu untuk mengenalkan pada diri apa sebenarnya arti kehidupan. Aku selalu butuh waktu untuk menatap kesejatian kemanusiaanku.


          Robbana aatina min ladunka rohmatan wa hayyi' lanaa min amrinaa rosyadaa. Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini (QS: al-Kahf: 10 ). Itu adalah doa pemuda-pemuda yang mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu kemudian Allah menidurkan mereka selama 309 tahun hingga mereka tak dapat mendengar suara apapun sebagai bentuk pertolongan kepada mereka. itu adalah kisah Ashabul Kahf. Adapun diriku sendiri, aku ingin tertidur tanpa kegelisahan, tanpa politik, tanpa pertarungan antara jiwa dan daging, tanpa lapar dan kenyang.

          Aku menjadi benar-benar lelah, lelah mengejar apa yang bersifat sementara. Aku sangat membutuhkan saat untuk "menarik diri" dari ingar bingar kehidupan. Menemukan suasana untuk memperbarui diri. Memikirkan dengan sungguh-sungguh tindakan untuk meluruskanku. Menemukan dan menyeimbangkan setiap unsur kelemahan, kekurangan, aib dan sifat buruk lainnya. Memenangkan perang melawan diri sendiri setelah itu barulah aku kembali meneruskan perjalananku dengan amat mantap.

           Ketika aku membuka mata, masih banyak hal yang perlu kuhadapi dengan sabar. sangat banyak. sedangkan aku masih belum termasuk di dalamnya. Batin ini masih sering meledak-ledak ketika aku dihadapkan pada sebuah kenyataan yang tidak kukehendaki. Sedangkan jauh di dalam diri ini, aku sangat takut ledakan-ledakan jiwaku melukai orang lain di sekelilingku. Karena diriku masih belum cukup kuat jika dihadapkan pada kotak-kotak itu. Ketika ada remaja lewat di sampingku dengan suara knalpot motornya yang melengking, ketika itu jiwaku tak kalah melengkingnya dengan suara knalpot motor remaja itu. Ketika telingaku mendengar suara petasan yang memecahkan keheninganku, batin ini masih nakal untuk memaki-maki orang itu. Ketika terdengar suara "Sound System" tetanggaku yang nyaringnya minta ampun, yang kurasa itu amat mengganggu indera pendengaranku, batin ini masih suka memaki-maki si tuan rumah. Bukan dengan tatapan penuh kasih sayang sebab bisa jadi mereka tak benar-benar mengerti dengan apa yang mereka lakukan. Ya Allah, aku ingin meniru doa Isa atau Muhammad, "ya Allah, ampunilah mereka karena mereka tidak mengerti dengan apa yang mereka kerjakan". Tatapi ya Allah, kepada mereka yang sudah mengerti persis terhadap apa yang mereka lakukan, apa gerangankah doa yang pantas untuk ku ucapkan?. Sebab memang kami sudah memasuki jaman modern, orangnya sudah pintar-pintar, buku-buku menjejali dinding, bahkan sanggup melakukan pembaruan-pembaruan yang bermacam-macam. Petunjuk-petunjuk itu sudah terhampar di mana-mana, tapi sayangnya kebanyakan darinya diabaikan begitu saja. Kecuali bagi yang masih benar-benar mencari, menjaganya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.






0 komentar: